01 September 2014

Cerita Rakyat Terbaru 2014



PUTRI YANG HILANG
Disuatu desa terdapat sebuah kerajaanyang dipimpin oleh raja Muhammad, dan raja itu memiliki seorang putri yang sangat disayangi oleh raja. Putrid itu sangat cantik jelita, putri itu bernama putri ayu ningsih yang biasa dipanggil dengan putri ningsih.
Selain dikerajaan, didesa itu hiduplah seorang janda tua yang tinggal bersama seorang putranya yang bernama Rosyid. Pekrjaan Rosyid setiap minggunya hanya membantu ibunya mencari kayu bakar.
Pada suatu hari putri hendak pergi jalan-jalan diluar kerajaan. Dan sang putri meminta izin kepada romonya.

P. Ningsih       : Romo, izinkan hamba untuk pergi keluar kerajaan.
Raja                 : Hendak apakah engkau pergi keluar kerajaan wahai putriku?
P. Ningsih       : hamba bosan diistana romo, hamba ingin menghirup udara segar diluar kerajaan.
Raja                 : Kalau begitu keinginanmu wahai putriku, baiklah romo akan panggilkan   pengawal untuk menemanimu diluar sana (panggil pengawal).
P. Ningsih       : tidak usah romo, biarkan hamba pergi sendiri.
Raja                 : Apa itu tidak membahayakanmu wahai putriku?
P. Ningsih       : Tidak romo, hamba bisa menjaga diriku sendiri, bukankah hamba sudah dewasa.
Raja                 : Baiklah putriku, kalau begitu berhati-hatilah engkau diluar sana, dan ingatlah putriku, sebelum matahari terbenam engkau sudah harus pulang wahai putriku.
P. Ningsih       : Baiklah romo.

Sesampai putri didesa, putri melihat pemandangan yang sangat indah dipinggir hutan larangan.

P. Ningsih       : Wahhh….. Pemandangannya indah sekali, belum pernah saya melihat pemandangan seindah ini diistana.

Tiba-tiba putri melihat seorang pemuda tampan yang sedang pencari kayu bakar, kemudian putri menghampiri pemuda itu.

P. Ningsih       : wahai pemuda, sedang apa engkau disini?
Rosyid             : Hamba sedang mencari kayu bakar tuan putri (gugup)
P. Ningsih       : Wahai Pemuda tampan, siapakah nama engkau?
Rosyid             : Rosyid tuan putri, maaf tuan putri hamba harus membawa kayu bakar ini kerumah untuk ibu hamba.(langsung meninggalkan putri)
P. Ningsih       : huufftss… aku bahkan belum sempat menanyakan tempat tinggalnya. (merengut)

Setelah pemuda itu pergi, pandangan putri beralih kepada kupu-kupu yang sedang hinggap disekuntung mawar merah. Sang putri hendak menangkap kupu-kupu tersebut, lalu kupu-kupu itu terbang memasuki hutan larangan dan putri mengikuti kupu-kpu tersebut hingga tanpa ia sadari ia telah memasuki hutan larangan.

P. Ningsih       : Kemana terbangnya kupu-kupu tadi?? (heran)

P. Ningsih       : wah sepertinya matahari sudah hamper tenggelam, saya harus segera pulang. (sambil berjalan)

P. Ningsih       : oh tidak… sepertinya saya tersesat,,,, Tolong…. 3X ada yang mendengarkan saya? (nangis)

Setelah matahari tenggelam putri belum juga pulang, dan raja merasa resah, lalu raja memerintah pengawal kepercayaannya untuk mencari sang putri.

Raja                 : Pengawal,,,, kerahkan seluruh pasukan untuk mencari putriku.
Pengawal         : Baiklah tuanku.
Setelah beberapa hari pencarian dilakukan, putri ningsih tidak juga ditemukan..

Pengawal         : Mohon maaf raja, kami sudah mencari keseluruh pelosok desa, namun tuan putri belum juga diketemukan,, atau mungkin jangan-jangan…???
Raja                 : Jangan-jangan apa?
Pengawal         : maaf raja, mungkin tuan putri memasuki hutan larangan dan ia tersesat raja.
Raja                 : Tidak mungkin!!!! Kalau memang benar, apa yang harus kita lakukan untuk menemukan putriku?
Pengawal         : mohon maaf raja, saya punya usul. Bagaimana jika kita mengadakan sayembara?
Raja                 : Sayembara??  Baiklah, saya setuju, besok saya akan umumkan kepada seluruh rakyat desa ini.

Keesokan harinya Raja langsung mengumumkan sayembara dihadapan seluruh rakyat yang sudah berada didepan istana.

Raja                 : Wahai rakyat Ku. Saya selaku raja yang memimpin kerajaan ini, bahwa saya akan mengadakan sayembara. Siapa yang bisa menemukan dan membawa putri saya pulang dengan selamat, jikalau dia laki-laki akan saya nikahkan dengan putri saya tersebut, jika dia perempuan akan aku angkat sebagai anakku!

Setelah mengumumkan sayembara itu banyak warga yang berbondong-bondong pergi kehutan larangan itu untuk mencari putri raja yang hilang, namun sang putri tidak juga diketemukan. Beberapa hari kemudian Rosyid pun mempunyai keinginan untuk mencari sang putri kehutan larangan, dan Rosyid meminta izin kepada ibunya.

Rosyid             : Ibu,,, izinkan saya untuk pergi mencari putri raja yang hilang dihutan larangan.
Ibu                   : Bukankah sangat berbahaya wahai anakku.
Rosyid             : Tapi ibu,bagaimana dengan nasib putra raja? Bukankah lebih berbahaya lagi bagi seorang wanita?
Ibu                   : Baiklah wahai anakku, ibu izinkan engkau pergi untuk mencari sang putri.
Rosyid             : Terima Kasih ibu…. Kalau begitu saya akan segera berangkat mencarinya, do’akan aku ibu.
Ibu                   : iya anakku, do’a ibu selalu menyertaimu.
Rosyid             : Assalamualaikum…
Ibu                   : Walaikum salam…

Rosyid pun pergi kehutan larangan untuk mencari sang putri raja. Sesampai Rosyid dihutan. Rosyid pun langsung mencari sang putri sampai ke pelosok-pelosok hutan. Dan sampai akhirnya ia mendengar tangisan seorang wanita dan meminta tolong. Rosyid pun bergegas untuk mencari sumber suara tersebut. Ternyata suara tersebut bersumber dari seorang gadis cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Putri ayu ningsih yaitu putri dari Raja Muhammad, dan Rosyid pun bergegas menghampiri putri ningsih.

Rosyid             : Tuan Putri (bergegas menghampiri)
P. Ningsih       : Kamu Rosyid kan? Pemuda yang sedang mengambil kayu bakar waktu itu?
Rosyid             : I iya putri.
P. Ningsih       : Sedang apa kamu disini Rosyid?
Rosyid             : Saya kesini untuk mencari tuan putri dan akan mengantarkan tuan putri kembali keistana.
P. Ningsih       : Terimakasih Rosyid, hatimu sangat mulia, padahal kita baru saja kenal.
Rosyid             : sama-sama tuan putri. Kalau begitu ayo kita pulang tuan putri.
P. Ningsih       : iya.

Pada saat diperjalanan Rosyid dan Putri ningsih pun saling berbagi cerita dan Putri pun banyak bertanya pada Rosyid, tak berapa lama kemudian, Rosyid dan Putri pun sampai diistana kerajaan dan Putri pun langsung berlari kesinggasana Romo sambil berteriak memanggil Romonya.

P. Ningsih       : Romooo…. (berlari mmenuju ayahnya)
Raja                 : Putriku… syukurlah engkau tidak apa-apa Putriku. Romo sangat menghawatirkanmu.
P. Ningsih       : Maafkan hamba Romo. Aku sudah membuat Romo khawatir.
Raja                 : Tidak apa-apa Putriku, yang penting engkau pulang dengan selamat.
P. Ningsih       : Iya Romo.
Raja                 : Mana dia orang yang telah menyelamatkanmu wahai Putriku?
P. Ningsih       : Tunggu sebentar Romo hamba akan memanggilnya. (Pergi keluar memnggil Rosyid)

P. Ningsih       : Mari kita temui Romoku.
Rosyid             : Baiklah tuan Putri (kepala menunduk)
P. Ningsih       : Romo, ini dia Rosyid, dialah yang menemukan hamba di hutan larangan.
Raja                 : jadi nama kamu Rosyid wahai Pemuda?
Rosyid             : iya tuanku.
Raja                 : dimanakah kamu tinggal wahai pemuda?
Rosyid             : hamba tinggal dipinggir hutan larangan tuanku.
Raja                 : apa pekerjaanmu wahai pemuda?
Rosyid             : hamba hanyalah seorang pencari kayu bakar tuanku. Hamba mencari kayu bakar bersama ibu hamba tuanku.

Setelah lama berbincang dengan pemuda itu. Raja pun langsung memutuskan hasil sayembara yang diadakannya.

Raja                 : Baiklah. Karena engkau sudah mencari dan membawa Putri saya pulang keistana dengan selamat, maka saya akan menepati janjiku sesuai sayembara yang saya adakan, maka saya akan menikahkan engkau dengan Putriku. Apakah engkau bersedia wahai pemuda?
Rosyid             : maaf tuanku, tidak sepantasnya hamba berdampingan dengan seorang putri raja, sedangkan hamba hanyalah seorang pencari kayu bakar, masih banyak pemuda lain yang sepadang dengan sang putri.
Raja                 : Tapi menurut sayembara, bagi yang bias membawa Putri saya pulang akan saya nikahkan dengan Putriku. Dan engkau telah memenagkan sayembara itu.
Rosyid             : bagaimana dengan sang Putri ya tuanku?
Raja                 : bagaimana dengan engkau wahai Putriku? Apakah engkau bersedia menikah dengan pemuda ini?
P. Ningsih       : Hamba Bersedia Romo.
Raja                 : wahai pemuda, Putriku bersedia menikah dengan engkau, apakah engkau sudah bersedia menikahi Putriku?
Rosyid             : Baiklah tuanku, hamba bersedia.

Akhirnya Rosyid pun menikah dengan Putri Ayu Ningsih. Pada saat pesta pernikahan raja menyuruh ibu rosyid untuk menghadiri pesta pernikahan itu. Dan keesokan harinya rosyid datang dengan ibunya.

Rosyid             : ibu, saya hendak dijodohkan oleh Raja Muhammad dengan putrinya ibu.
Ibu                   : lalu engkau menerima perjodohan itu?
Rosyid             : iya ibu. Saya menerima perjodohan itu.
Ibu                   : apakah Putri Ayu Ningsih mau dijodohkan dengan engkau anakku?
Rosyid             : iya ibu, dia versedia menikah dengan saya.
Ibu                   : baiklah, ibu merestui perjodohan mu dengan putri.
Rosyid             : tapi ibu, saya disuruh membawa ibu kekerajaan untuk menghadiri pernikahanku ibu. Raja juga menyuruh ibu ikut tinggal dikerajaan.
Ibu                   : baiklah besok kita akan berangkat kekerajaan bersama.
Keesokan harinya Rosyid datang bersama ibunya keistana sesuai dengan keeinginan raja Muhammad.
Raja Muhammad langsung menikahkan Putrinya dengan pemuda pencari kayu bakar yaitu Rosyid.

Raja                 : Rosyid, apa engkau sudah siap aku nikahkan dengan putriku?
Rosyid             : hamba sudah siap tuanku.
Raja                 : dan engaku putriku, apa engkau sudah siap dinikahi Rosyid?
P. Ningsih       : hamba sudah siap Romo.

Rosyid dan Raja Muhammad berjabat tangan dan ijabkabul berlangsung.

Raja                 : Rosyid. Saya nikahkan engkau dengan anak saya Putri Ayu Ningsih dengan mahar seperangkat alat tulis dibayar TUNAI.
Rosyid             : Saya terima nikahnya Putri Ayu Ningsih dengan mahar seperangkat alat tulis dibayar TUNAI.

Setelah pesta pernikahan mereka hidup bersama diistana. beberapa lama kemudian Raja pun mengangkat Rosyid sebagai senopati yaitu sebagai kepala pimpinan pasukan kerajaan.

Raja                 : wahai Rosyid, saya angkat engkau menjadi kepala pimpina pasukan kerajaan. (sambil memasangkan mahkota)
Rosyi               : Terimakasih Romo.

Dan mereka pun menjadi keluarga yang bahagia mawadah wa rahmah.

SELESAI

IDE CERITA             : 1. Leo Chandra
                                      2. M. Rudini Kurniawann
                                      3. Melis Novita Sari
                                      4. Lusiana Mutiara

Karya SMKN 1 Sungai Rumbai.

 

10 August 2014

LAPTOP SECOND COMPAQ MURAH

DIJUAL!!
LAPTOP COMPAQ V3000
SPESIFIKASI OK, BARANG MULUS,
HDD : 174 GB
PROCESSOR : INTEL CORE 2 T5300@ 1.73 GHz
RAM : 1.00 GB
SYSTEM : 32 BIT

ACC:
MOUSE
MODEM
TAS
CHARGER
CARD READER
BATERAI OK (TAHAN LAMA)
HARGA NET Rp. 3.000.000
bisa COD (khusus wilayah Dharmasraya)
pengiriman lewat JNE belum termasuk ongkir
MINAT HUB : 087895434555







28 May 2014

Cara Download Via Uploadboy

Cara Download Via Uploadboy:

1. klik Free Download



2. Klik create Download Link

3. Lalu Klik Link Yang Diberikan
4. File otomatis akan terdownload

Keunggulan download dengan uploadboy yaitu dapat di lanjutkan.