PUTRI YANG HILANG
Disuatu desa terdapat
sebuah kerajaanyang dipimpin oleh raja Muhammad, dan raja itu memiliki seorang
putri yang sangat disayangi oleh raja. Putrid itu sangat cantik jelita, putri
itu bernama putri ayu ningsih yang biasa dipanggil dengan putri ningsih.
Selain dikerajaan,
didesa itu hiduplah seorang janda tua yang tinggal bersama seorang putranya
yang bernama Rosyid. Pekrjaan Rosyid setiap minggunya hanya membantu ibunya
mencari kayu bakar.
Pada suatu hari putri
hendak pergi jalan-jalan diluar kerajaan. Dan sang putri meminta izin kepada
romonya.
P. Ningsih : Romo, izinkan hamba untuk pergi keluar
kerajaan.
Raja : Hendak apakah engkau pergi
keluar kerajaan wahai putriku?
P. Ningsih : hamba bosan diistana romo, hamba ingin
menghirup udara segar diluar kerajaan.
Raja : Kalau begitu keinginanmu
wahai putriku, baiklah romo akan panggilkan
pengawal untuk menemanimu diluar sana (panggil pengawal).
P. Ningsih : tidak usah romo, biarkan hamba pergi
sendiri.
Raja : Apa itu tidak membahayakanmu wahai
putriku?
P. Ningsih : Tidak romo, hamba bisa menjaga diriku
sendiri, bukankah hamba sudah dewasa.
Raja : Baiklah putriku, kalau begitu
berhati-hatilah engkau diluar sana, dan ingatlah putriku, sebelum matahari
terbenam engkau sudah harus pulang wahai putriku.
P. Ningsih : Baiklah romo.
Sesampai putri didesa,
putri melihat pemandangan yang sangat indah dipinggir hutan larangan.
P. Ningsih : Wahhh….. Pemandangannya indah sekali,
belum pernah saya melihat pemandangan seindah ini diistana.
Tiba-tiba putri melihat
seorang pemuda tampan yang sedang pencari kayu bakar, kemudian putri
menghampiri pemuda itu.
P. Ningsih : wahai pemuda, sedang apa engkau disini?
Rosyid : Hamba sedang mencari kayu bakar
tuan putri (gugup)
P. Ningsih : Wahai Pemuda tampan, siapakah nama
engkau?
Rosyid : Rosyid tuan putri, maaf tuan
putri hamba harus membawa kayu bakar ini kerumah untuk ibu hamba.(langsung
meninggalkan putri)
P. Ningsih : huufftss… aku bahkan belum sempat
menanyakan tempat tinggalnya. (merengut)
Setelah pemuda itu pergi,
pandangan putri beralih kepada kupu-kupu yang sedang hinggap disekuntung mawar
merah. Sang putri hendak menangkap kupu-kupu tersebut, lalu kupu-kupu itu
terbang memasuki hutan larangan dan putri mengikuti kupu-kpu tersebut hingga
tanpa ia sadari ia telah memasuki hutan larangan.
P. Ningsih : Kemana terbangnya kupu-kupu tadi??
(heran)
P. Ningsih : wah sepertinya matahari sudah hamper
tenggelam, saya harus segera pulang. (sambil berjalan)
P. Ningsih : oh tidak… sepertinya saya tersesat,,,,
Tolong…. 3X ada yang mendengarkan saya? (nangis)
Setelah matahari
tenggelam putri belum juga pulang, dan raja merasa resah, lalu raja memerintah
pengawal kepercayaannya untuk mencari sang putri.
Raja : Pengawal,,,, kerahkan seluruh
pasukan untuk mencari putriku.
Pengawal : Baiklah tuanku.
Setelah beberapa hari
pencarian dilakukan, putri ningsih tidak juga ditemukan..
Pengawal : Mohon maaf raja, kami sudah mencari
keseluruh pelosok desa, namun tuan putri belum juga diketemukan,, atau mungkin
jangan-jangan…???
Raja : Jangan-jangan apa?
Pengawal : maaf raja, mungkin tuan putri
memasuki hutan larangan dan ia tersesat raja.
Raja : Tidak mungkin!!!! Kalau
memang benar, apa yang harus kita lakukan untuk menemukan putriku?
Pengawal : mohon maaf raja, saya punya usul.
Bagaimana jika kita mengadakan sayembara?
Raja : Sayembara?? Baiklah, saya setuju, besok saya akan umumkan
kepada seluruh rakyat desa ini.
Keesokan harinya Raja
langsung mengumumkan sayembara dihadapan seluruh rakyat yang sudah berada
didepan istana.
Raja : Wahai rakyat Ku. Saya selaku
raja yang memimpin kerajaan ini, bahwa saya akan mengadakan sayembara. Siapa
yang bisa menemukan dan membawa putri saya pulang dengan selamat, jikalau dia
laki-laki akan saya nikahkan dengan putri saya tersebut, jika dia perempuan
akan aku angkat sebagai anakku!
Setelah mengumumkan
sayembara itu banyak warga yang berbondong-bondong pergi kehutan larangan itu
untuk mencari putri raja yang hilang, namun sang putri tidak juga diketemukan.
Beberapa hari kemudian Rosyid pun mempunyai keinginan untuk mencari sang putri
kehutan larangan, dan Rosyid meminta izin kepada ibunya.
Rosyid : Ibu,,, izinkan saya untuk pergi
mencari putri raja yang hilang dihutan larangan.
Ibu : Bukankah sangat berbahaya
wahai anakku.
Rosyid : Tapi ibu,bagaimana dengan nasib
putra raja? Bukankah lebih berbahaya lagi bagi seorang wanita?
Ibu : Baiklah wahai anakku, ibu
izinkan engkau pergi untuk mencari sang putri.
Rosyid : Terima Kasih ibu…. Kalau begitu
saya akan segera berangkat mencarinya, do’akan aku ibu.
Ibu : iya anakku, do’a ibu selalu
menyertaimu.
Rosyid : Assalamualaikum…
Ibu : Walaikum salam…
Rosyid pun pergi
kehutan larangan untuk mencari sang putri raja. Sesampai Rosyid dihutan. Rosyid
pun langsung mencari sang putri sampai ke pelosok-pelosok hutan. Dan sampai
akhirnya ia mendengar tangisan seorang wanita dan meminta tolong. Rosyid pun
bergegas untuk mencari sumber suara tersebut. Ternyata suara tersebut bersumber
dari seorang gadis cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Putri ayu ningsih
yaitu putri dari Raja Muhammad, dan Rosyid pun bergegas menghampiri putri
ningsih.
Rosyid : Tuan Putri (bergegas menghampiri)
P. Ningsih : Kamu Rosyid kan? Pemuda yang sedang
mengambil kayu bakar waktu itu?
Rosyid : I iya putri.
P. Ningsih : Sedang apa kamu disini Rosyid?
Rosyid : Saya kesini untuk mencari tuan
putri dan akan mengantarkan tuan putri kembali keistana.
P. Ningsih : Terimakasih Rosyid, hatimu sangat
mulia, padahal kita baru saja kenal.
Rosyid : sama-sama tuan putri. Kalau
begitu ayo kita pulang tuan putri.
P. Ningsih : iya.
Pada saat diperjalanan
Rosyid dan Putri ningsih pun saling berbagi cerita dan Putri pun banyak
bertanya pada Rosyid, tak berapa lama kemudian, Rosyid dan Putri pun sampai
diistana kerajaan dan Putri pun langsung berlari kesinggasana Romo sambil
berteriak memanggil Romonya.
P. Ningsih : Romooo…. (berlari mmenuju ayahnya)
Raja : Putriku… syukurlah engkau
tidak apa-apa Putriku. Romo sangat menghawatirkanmu.
P. Ningsih : Maafkan hamba Romo. Aku sudah membuat
Romo khawatir.
Raja : Tidak apa-apa Putriku, yang
penting engkau pulang dengan selamat.
P. Ningsih : Iya Romo.
Raja : Mana dia orang yang telah
menyelamatkanmu wahai Putriku?
P. Ningsih : Tunggu sebentar Romo hamba akan
memanggilnya. (Pergi keluar memnggil Rosyid)
P. Ningsih : Mari kita temui Romoku.
Rosyid : Baiklah tuan Putri (kepala
menunduk)
P. Ningsih : Romo, ini dia Rosyid, dialah yang
menemukan hamba di hutan larangan.
Raja : jadi nama kamu Rosyid wahai
Pemuda?
Rosyid : iya tuanku.
Raja : dimanakah kamu tinggal wahai
pemuda?
Rosyid : hamba tinggal dipinggir hutan
larangan tuanku.
Raja : apa pekerjaanmu wahai pemuda?
Rosyid : hamba hanyalah seorang pencari
kayu bakar tuanku. Hamba mencari kayu bakar bersama ibu hamba tuanku.
Setelah lama berbincang
dengan pemuda itu. Raja pun langsung memutuskan hasil sayembara yang
diadakannya.
Raja : Baiklah. Karena engkau sudah
mencari dan membawa Putri saya pulang keistana dengan selamat, maka saya akan
menepati janjiku sesuai sayembara yang saya adakan, maka saya akan menikahkan
engkau dengan Putriku. Apakah engkau bersedia wahai pemuda?
Rosyid : maaf tuanku, tidak sepantasnya
hamba berdampingan dengan seorang putri raja, sedangkan hamba hanyalah seorang
pencari kayu bakar, masih banyak pemuda lain yang sepadang dengan sang putri.
Raja : Tapi menurut sayembara, bagi
yang bias membawa Putri saya pulang akan saya nikahkan dengan Putriku. Dan
engkau telah memenagkan sayembara itu.
Rosyid : bagaimana dengan sang Putri ya
tuanku?
Raja : bagaimana dengan engkau wahai
Putriku? Apakah engkau bersedia menikah dengan pemuda ini?
P. Ningsih : Hamba Bersedia Romo.
Raja : wahai pemuda, Putriku
bersedia menikah dengan engkau, apakah engkau sudah bersedia menikahi Putriku?
Rosyid : Baiklah tuanku, hamba bersedia.
Akhirnya Rosyid pun
menikah dengan Putri Ayu Ningsih. Pada saat pesta pernikahan raja menyuruh ibu
rosyid untuk menghadiri pesta pernikahan itu. Dan keesokan harinya rosyid datang
dengan ibunya.
Rosyid : ibu, saya hendak dijodohkan oleh
Raja Muhammad dengan putrinya ibu.
Ibu : lalu engkau menerima
perjodohan itu?
Rosyid : iya ibu. Saya menerima perjodohan
itu.
Ibu : apakah Putri Ayu Ningsih
mau dijodohkan dengan engkau anakku?
Rosyid : iya ibu, dia versedia menikah
dengan saya.
Ibu : baiklah, ibu merestui
perjodohan mu dengan putri.
Rosyid : tapi ibu, saya disuruh membawa
ibu kekerajaan untuk menghadiri pernikahanku ibu. Raja juga menyuruh ibu ikut
tinggal dikerajaan.
Ibu : baiklah besok kita akan
berangkat kekerajaan bersama.
Keesokan harinya Rosyid
datang bersama ibunya keistana sesuai dengan keeinginan raja Muhammad.
Raja Muhammad langsung
menikahkan Putrinya dengan pemuda pencari kayu bakar yaitu Rosyid.
Raja : Rosyid, apa engkau sudah siap
aku nikahkan dengan putriku?
Rosyid : hamba sudah siap tuanku.
Raja : dan engaku putriku, apa
engkau sudah siap dinikahi Rosyid?
P. Ningsih : hamba sudah siap Romo.
Rosyid dan Raja Muhammad
berjabat tangan dan ijabkabul berlangsung.
Raja : Rosyid. Saya nikahkan engkau
dengan anak saya Putri Ayu Ningsih dengan mahar seperangkat alat tulis dibayar
TUNAI.
Rosyid : Saya terima nikahnya Putri Ayu
Ningsih dengan mahar seperangkat alat tulis dibayar TUNAI.
Setelah pesta pernikahan
mereka hidup bersama diistana. beberapa lama kemudian Raja pun mengangkat
Rosyid sebagai senopati yaitu sebagai kepala pimpinan pasukan kerajaan.
Raja : wahai Rosyid, saya angkat
engkau menjadi kepala pimpina pasukan kerajaan. (sambil memasangkan mahkota)
Rosyi : Terimakasih Romo.
Dan mereka pun menjadi
keluarga yang bahagia mawadah wa rahmah.
SELESAI
IDE CERITA : 1. Leo Chandra
2. M. Rudini Kurniawann
3. Melis Novita Sari
4. Lusiana Mutiara
Karya SMKN 1 Sungai Rumbai.